“Anak saya masih bingung buat memutuskan untuk ambil jurusan di SMA saat ini, bagaimana sebaiknya ya jeng?”, tanya seorang ibu sama temannya.
“Gampang, dicoaching aja.”, jawab teman ibu tersebut.
Dialog diatas sempat saya dengar saat sedang menjemput istri saya yang saat ini bekerja di sebuah sekolahan bonafit di Jakarta. Saya sempat senyum-senyum sendiri mendengarkan percakapan tersebut. Sebab disisi lain merasa senang kalau dunia coaching sudah mulai dikenal oleh orang tua murid. Wait! … Oh lupa kalau saya ada dilingkungan international school, ah jadi wajar kalau orang tua murid disini sudah memahami coaching.
Sementara saya bersama dengan team Kamadeva Coaching Academy (KCA) masih terus melakukan pelatihan untuk guru-guru diberbagai sekolah tentang dahsyatnya coaching. Kebetulan KCA melayani sekolah-sekolahan yang sudah menjadi pelanggan aplikasi sekolah yang disebut SISKO.
Jadi waktu mendengar “di coaching aja” serasa senang bila itu bisa diucapkan oleh guru-guru yang telah menyelesaiakan pelatihan Teacher As a Coach. Karena orang yang sudah bisa mengucapkan dan sekaligus memberi saran begitu pasti dia sudah paham kekuatan coaching. Dia sudah memahami manfaat coaching yang luar biasa. Apalagi pendekatan coaching sangat bagus untuk membuka dan melihat potensi anak murid.
Apakah ingin tahu kehebatan coaching yang lain?
Belum banyak yang bisa memahami menerapkan coaching dalam kelas. Padahal guru di kelas bisa sangat “powerful” dalam mendampingi anak didiknya di dalam kelas dengan pendekatan coaching. Bisa lebih memahami kemampuan yang sudah di dapat para anak didik dalam kelas disaat mau mengakhiri pelajaran. Dan tahukah Anda, bila kita memakai pendekatan coaching untuk memberikan PR bagi anak didik maka akan dengan senang hati mereka mengerjakan PR tersebut.
Peer Coaching adalah suatu model atau strategi pengembangan profesionalisme guru yang ditujukan untuk meningkatkan hubungan antar mitra kerja (peer) yang bersifat collegial dan mengembangkan pengajaran, proses belajar, dan pembelajaran.
Guru-guru mempunyai kesempatan untuk saling berbagi pengetahuan, kecakapan, profesional, dan lainnya dengan cara peer coaching. Misalnya mereka saling berbagi tentang strategi pembelajaran, pengorganisasian peserta didik, pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan, pengembangan silabus, pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran, pengelolaan kelas, berbagi hasil penelitian, dan memperkenalkan aspek-aspek kurikulum, maupun memperdalam materi kurikulum dengan mengoptimalkan fungsi teknologi, dalam hal ini teknologi informasi dan komunikasi.
Di era digitalisasi, dimana semua tergantung oleh aplikasi, bahkan aplikasi sekolah juga banyak, tapi kita tidak boleh lupa akan membuat tujuan hidup kita. Paling tidak anak-anak sekolah harus selalu didampingi untuk meraih cita-citanya. Dengan pendekatan metode coaching kita semakin dimudahkan untuk mendampingi anak-anak didik untuk menetapkan arah dan langkahnya menuju cita-citanya. Sehingga semakin nyata dan mudah untuk mendampingi mereka.
Apakah Anda ingin mengenal coaching?
Apakah Anda ingin menggunakan metodecoaching?
Apakah Anda ingin menambah skillbaru supaya meningkat kualitas mengajarnya?
Silahkan kontak team saya di Kamadeva Coaching Academy. Sehingga Anda bisa melakukan pelatihan coaching bersama dengan kami.
Salam,
Dwiarko Susanto
Education Coach
Source : https://www.kamadeva.com/menu-artikel-artikelid-di-coaching-aja-2.htm