“Kami tidak boleh lagi menarik iuran, tapi pengeluaran sekolah tetap jalan terus!” Kalimat seperti ini makin sering terdengar dari ruang-ruang rapat yayasan dan kepala sekolah. Namun di tengah tekanan ini, muncul solusi digital yang justru membuka peluang emas: menjadikan orang tua sebagai mitra strategis melalui fitur iklan sekolah!
Jakarta – Setelah Mahkamah Konstitusi menetapkan larangan pungutan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, banyak sekolah swasta mulai kelimpungan. Biaya operasional tetap tinggi: gaji guru, listrik, kebersihan, hingga pengembangan kurikulum. Namun jalan untuk menambah pemasukan terasa buntu. Solusinya bukan melawan aturan, tapi memanfaatkan potensi yang selama ini tersembunyi — yaitu orang tua siswa sendiri.
Kita sering melihat orang tua sebagai pihak yang harus dibantu, padahal dalam banyak kasus, justru mereka memiliki sumber daya yang bisa membantu sekolah. Banyak dari mereka adalah pemilik usaha, pebisnis, bahkan pemimpin perusahaan. Lalu bagaimana menjembatani ini agar tidak terasa seperti “jualan di sekolah”?
Jawabannya ada pada fitur advertising dari SISKO (Sistem Informasi Sekolah).
Lewat fitur digital advertising di aplikasi sekolah terintegrasi seperti SISKO, sekolah bisa menyediakan ruang iklan khusus di aplikasi yang digunakan setiap hari oleh siswa, guru, dan orang tua.
Bayangkan ini: setiap kali orang tua membuka aplikasi untuk melihat nilai anaknya, absensi, pengumuman sekolah, atau info tagihan, mereka juga melihat iklan dari sesama orang tua yang punya bisnis. Ini bukan sekadar promosi, tapi bentuk kolaborasi cerdas.
Tidak ada lagi rasa “minta sumbangan.” Sebaliknya, sekolah memberi ruang promosi profesional yang justru menguntungkan semua pihak:
Ini bukan angan-angan. Sekolah bisa mengaktifkan fitur ini pasti akan ada peningkatan kas operasional hingga puluhan juta rupiah per bulan — cukup untuk menutup biaya non-akademik dan memperbaiki kesejahteraan guru.
Mengapa ini penting? Karena saat ini, sekolah tak hanya dituntut mencetak lulusan unggul, tapi juga mampu bertahan sebagai lembaga yang profesional. Transformasi melalui manajemen sekolah digital adalah satu-satunya jalan untuk menjawab tantangan zaman.
Fitur advertising ini menyatu dengan sistem lain di SISKO, seperti administrasi sekolah online, pengelolaan akademik, keuangan, kepegawaian, hingga pelaporan real-time. Semua terintegrasi dalam satu software sekolah 4.0 yang memudahkan semua lini kerja sekolah — dari kepala sekolah, guru, hingga staf tata usaha.
Dengan sistem seperti ini, sekolah bukan lagi sekadar tempat belajar, tapi menjadi ekosistem inklusif yang memberdayakan komunitasnya — termasuk orang tua.
Era baru pendidikan tidak menuntut sekolah untuk “pasif karena gratis.” Justru sebaliknya: sekolah harus aktif menciptakan inovasi. Fitur advertising di SISKO adalah salah satu contoh nyata bagaimana digitalisasi sekolah bisa menjadi sumber kemandirian finansial yang elegan dan berkelanjutan.
Jadi, jika sekolah Anda masih bergantung sepenuhnya pada dana BOS atau yayasan, ini saatnya beralih. Jadikan teknologi sebagai penggerak baru, dan orang tua sebagai mitra strategis.
SISKO membuktikan bahwa solusi ada — tinggal bagaimana kita mau menggunakannya secara bijak.