Pernah merasa siswa didik terlihat ‘pintar’ saat melihat diagram, tapi jadi blank saat mendengar penjelasan lisan? Atau justru sebaliknya—baru ngeh saat diberi contoh praktik langsung? Ini bukan anomali, melainkan cerminan dari gaya belajar yang berbeda.
Tiga gaya belajar utama—Visual, Auditori, dan Kinestetik—telah menjadi topik populer dalam pendidikan. Memahaminya bukan hanya membantu guru menciptakan kelas yang inklusif, tapi juga memperkuat personalisasi pembelajaran yang menarik dan efektif.
Penelitian di Frontiers in Education mengungkap bahwa matching edukasi dengan gaya belajar bisa membawa peningkatan hasil belajar (d ≈ 0.31), meskipun efeknya tidak terlalu besar dan hanya terlihat di sebagian gaya saja. Ini menunjukkan potensi penerapan, asalkan dipilih secara realistis dan fleksibel. (Frontiers)
Sementara itu jurnal yang membahas implementasi gaya VAK di kelas tulis (Visual, Auditori, Kinestetik) memperlihatkan bahwa strategi khusus sesuai gaya—seperti diagram bagi visual, diskusi bagi auditori, dan praktik langsung bagi kinestetik—menghasilkan peningkatan capaian menulis siswa. (ERIC)
1. Visual
Siswa visual memahami lebih mudah melalui gambar, grafik, video, dan peta. Metode efektif: gunakan slide penuh ilustrasi, mind map di papan, catatan berwarna.
2. Auditori
Siswa auditori menyerap lewat dengar: ceramah, diskusi, ceramah online. Teknik efektif: diskusi kelas, tanya-jawab, rekaman audio pendek untuk mengulangi materi.
3. Kinestetik
Cocok bagi yang bergerak dan praktik langsung. Teknik efektif: hands-on project—seperti eksperimen sains, aktivitas role-play, praktik menggambar, drama, atau simulasi aktivitas nyata.
Dengan mengenal dan menerapkan gaya belajar, guru akan lebih adaptif; siswa merasa dihargai karena pendekatannya relevan dengan cara mereka memahami materi. Ini tidak hanya membuat belajar jadi menyenangkan—namun juga membawa hasil nyata.
Kepala sekolah dan guru, saatnya memanfaatkan teknologi agar pengajaran menjadi lebih personal dan dinamis. Kombinasi teknik gaya belajar dan sistem digital seperti manajemen sekolah digital maupun aplikasi sekolah terintegrasi menjadikan pembelajaran lebih efektif, terdokumentasi, dan terus berkembang.