Putusan Mahkamah Konstitusi yang mewajibkan sekolah dasar dan menengah gratis untuk semua—baik negeri maupun swasta—telah mengubah peta pendidikan. Di satu sisi, ini langkah mulia untuk keadilan. Tapi di sisi lain, sekolah swasta seperti “bertanding” dengan tangan terikat, tanpa sumber dana yang jelas.
Namun, seperti pelatih cerdas yang mencari strategi baru di tengah krisis tim, ada solusi yang kini menjadi game changer bagi sekolah swasta: digitalisasi sekolah berbasis kolaborasi. Dan salah satu mitra strategis terbaik untuk ini adalah SISKO (Sistem Informasi Sekolah Komprehensif Online).
SISKO bukan hanya software sekolah 4.0. Ini adalah jembatan menuju keberlanjutan, tanpa harus melanggar aturan atau membebani orang tua. Dengan fitur-fitur seperti manajemen sekolah digital, administrasi sekolah online, dan aplikasi sekolah terintegrasi, SISKO membantu sekolah mengefisiensikan operasional sekaligus membuka peluang pendanaan inovatif.
Salah satu kunci suksesnya adalah pendekatan kemitraan strategis. SISKO mendorong sekolah untuk menggandeng perusahaan lokal, BUMN, atau pelaku industri melalui skema CSR. Mereka tak hanya membantu biaya operasional, tapi juga memperkuat ekosistem pendidikan.
Dengan dukungan sistem informasi sekolah ini, sekolah bisa memberikan transparansi keuangan, mempermudah komunikasi antara guru-orang tua, serta menghadirkan pembelajaran digital yang lebih relevan.
Ini bukan soal bertahan hidup. Ini soal transformasi.
Sekolah yang mengadopsi SISKO tidak hanya taat pada putusan MK, tapi juga tampil sebagai pelopor sekolah swasta modern—transparan, efisien, dan siap kolaborasi dengan dunia usaha.
Kini, saatnya kepala sekolah dan yayasan mengambil langkah nyata. Jangan tunggu krisis makin dalam. Mulailah bertransformasi hari ini.
Karena di tengah “pertandingan besar” ini, yang bertahan bukan yang paling kuat, tapi yang paling cepat beradaptasi.