Aplikasi SIM Sekolah Digital - SISKO CLOUDAplikasi SIM Sekolah Digital - SISKO CLOUD
  • BLOG
  • NEWS
  • FEATURES
  • HELPDESK
  • TRAINING
  • REGISTER

Anak Menangis Saat Belajar? Mungkin Dia Nggak Sedang Malas, Tapi Sedang Butuh Kita

April 22, 2025KCA Academy

“Anak Menangis Saat Belajar? Mungkin Dia Nggak Sedang Malas, Tapi Sedang Butuh Kita”

Di tengah target belajar yang makin tinggi dan kurikulum yang makin padat, anak-anak kita menghadapi tantangan besar yang sering tak terlihat. Tangisan, rengekan, bahkan lemparan pensil bukan tanda malas — tapi sinyal: “Aku kewalahan, dan aku butuh ditolong.”

Sama seperti orang dewasa yang bisa burnout karena pekerjaan, anak pun bisa burnout karena belajar. Sayangnya, bedanya… mereka belum bisa menyuarakannya dengan kata-kata. Tapi kita bisa belajar untuk memahami lewat respons mereka.


Dari Teguran Menjadi Pelukan

Alih-alih berkata “Ayo dong, masa gitu aja nggak bisa,” coba ganti dengan,
💬 “Gimana kalau kita cari tahu bareng-bareng ya? Kadang mama juga bingung kok dulu waktu belajar ini…”

Respons sederhana seperti itu bisa jadi jembatan yang menenangkan. Anak tak lagi merasa sendiri di hadapan soal yang sulit, tapi merasa disambut dan dimengerti.


Bagaimana Menjadi Orang Tua yang Bikin Anak Mau Belajar Tanpa Drama?

  1. Turunkan Ekspektasi, Tinggikan Empati
    Anak bukan robot. Mereka punya hari baik dan hari buruk. Fokus pada progres, bukan performa. Tugas kita bukan jadi wasit, tapi jadi cheerleader.
  2. Manfaatkan Teknologi Untuk Memahami Anak Lebih Dalam
    Platform seperti manajemen-sekolah-digital dan software-sekolah-4.0 bisa bantu kita tahu pola belajar anak, area kesulitan, bahkan feedback dari guru. Informasi ini penting untuk menyesuaikan pendekatan kita di rumah.
  3. Belajar = Main Sambil Serius
    Gunakan game, simulasi, atau tantangan harian sebagai cara untuk menyuntikkan semangat belajar. Kita bisa jadikan PR sebagai “misi menyelamatkan planet” atau kuis sebagai “permainan rebutan poin”.
  4. Bicara dari Hati ke Hati, Bukan dari Atas ke Bawah
    Dengan komunikasi aktif lewat administrasi-sekolah-online, kita bisa kerja sama dengan guru agar strategi belajar anak tetap selaras antara rumah dan sekolah.

Kesimpulan: Yang Dibutuhkan Anak Bukan Guru Kedua, Tapi Orang Tuanya Sendiri

Saat anak menangis karena belajar, jangan buru-buru merasa gagal. Justru di situlah kita diuji: bisa nggak kita hadir sebagai tempat pulang yang aman?

Karena pada akhirnya, anak akan lupa soal matematika yang bikin stres… tapi dia akan selalu ingat siapa yang memeluknya saat dia merasa bodoh.

Previous post 👨‍👩‍👧 5 Alasan Orang Tua Harus Kenalkan Anak pada AI Next post Jangan Sampai Anak Kita Hebat di AI Tapi Gagal di Etika—Pelajaran dari Kasus OTT yang Viral!

Related Articles

Vio Hampir Menyerah Cari Kerja, Sampai Ia Temukan 10 Pekerjaan Ini yang Nggak Bisa Digantikan Robot

Mei 6, 2025KCA Academy

Fitur SISKO Lainnya

Februari 5, 2018Administrator

Mengapa Memilih SISKO?

Januari 11, 2018Administrator

Ingat Sekolah Ingat SISKO


Whatsapp

Whatsapp

0888 0611 7755



Phone

Phone

0888 0611 7755



Email

Email

[email protected]

 

 

 

Media Sosial

Email
Facebook
Twitter
LinkedIn
YouTube
Instagram

News dan Blog

  • BOS yang Membawa Berkah… atau Masalah? Inilah Kunci Menghindari Kecurangan di Sekolah
  • Apa Jadinya Jika Guru Bisa Fokus Mengajar Tanpa Repot Administrasi? Ini Solusinya!
  • Rahasia Guru-Guru Hebat: Mereka Punya Cara Ini untuk Bebas dari Beban Administrasi!
  • 7 Kesalahan Fatal Sekolah dalam Mengelola Data Siswa (Nomor 3 Paling Sering Terjadi!)
  • 📚 Sekolah Tua di Ujung Jalan dan Buku Absen yang Hilang
  • Vio Hampir Menyerah Cari Kerja, Sampai Ia Temukan 10 Pekerjaan Ini yang Nggak Bisa Digantikan Robot
  • Dulu Diejek Cuma Anak Desa, Kini Jadi Pramugari Elit: Rahasia Sukses Vio yang Jarang Diungkap!
© 2015-2023 All rights reserved. SISKO by Kamadeva.